Ormas GSI Karawang Gelar Audiensi ke PT. FCC, Upayakan Kerja Sama

Gerbang Media Nasional

Jurnalis : Dede wd

Karawang, 30 Januari 2025 ,Media GMN – Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Siliwangi Indonesia (GSI) Karawang, yang dipimpin oleh Ketua Enjang Ependi, menggelar audiensi ke PT. FCC di Kawasan Industri KIIC, Karawang. Kedatangan mereka bertujuan untuk menjalin komunikasi serta membahas potensi kerja sama antara GSI dan pihak perusahaan.

Menurut Enjang Ependi, pihaknya telah menempuh prosedur resmi dengan mengirimkan surat permohonan audiensi sebanyak dua kali dalam tiga minggu terakhir. Namun, permohonan tersebut ditolak tanpa adanya kesempatan untuk berdialog dengan pihak PT. FCC.

“Kami datang dengan niat baik untuk bersilaturahmi dan berdiskusi. Tidak ada niatan anarkis atau membawa massa dalam jumlah besar. Kami hanya ingin kejelasan mengenai peluang kerja sama yang bisa terjalin dengan FCC,” ujar Enjang Ependi, Kamis (30/1/2025).

GSI sendiri merupakan ormas yang telah mendapatkan legalitas resmi dan berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga Karawang. Enjang menegaskan bahwa tujuan utama audiensi ini bukan untuk mengambil hak pihak lain, melainkan untuk mencari solusi dan kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak.

“Kami memiliki anggota dan pengurus yang juga membutuhkan penghidupan. Kami hanya ingin berdialog dan mencari jalan keluar terkait potensi yang bisa dikerjasamakan di perusahaan ini,” tambahnya.

Meski telah membawa ratusan anggota sebagai bentuk dukungan moral, pihak PT. FCC tetap menolak berdialog dengan GSI. Hal ini menimbulkan kekecewaan dari pihak ormas, yang berharap adanya keterbukaan komunikasi demi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Salah satu anggota GSI yang ikut serta dalam audiensi juga menyampaikan pendapatnya. “Kami hanya ingin ada kerja sama yang saling menguntungkan. Banyak masyarakat lokal yang ingin mendapat kesempatan usaha di perusahaan ini,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT. FCC belum memberikan pernyataan resmi terkait penolakan audiensi tersebut.

Reporter: Dede Warja Dipura