Kalijaya, 1 Februari 2026 ,GMN- Suasana penuh kebersamaan dan rasa syukur tergambar dalam kegiatan Babarit yang dilaksanakan di Dusun Kalijaya. Acara yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki ini berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian kegiatan budaya dan tradisi.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas PRKP, Kepala Dinas Disparbud, serta Lurah Puser Jaya, Teluk Jambe Timur, Bapak Dadi Sastra Wijaya. Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).
Rangkaian Acara Babarit
Acara dibuka dengan penampilan tari Jaipong, tarian khas Jawa Barat yang menggambarkan semangat dan kegembiraan masyarakat. Setelah itu dilanjutkan dengan berbagai para pejabat, pembacaan sejarah Dusun Kalijaya, serta acara inti, yakni makan bersama.
Tidak hanya itu, acara juga dimeriahkan dengan hiburan musik tradisional yang semakin mempererat kebersamaan warga. Doa bersama penutup menjadi rangkaian kegiatan, sebagai bentuk harapan dan permohonan keberkahan bagi desa Kalijaya ke depannya.
Sejarah Dusun Kalijaya
Sejarah Dusun Kalijaya berawal dari pemekaran Desa Sirnabaya yang kemudian membentuk beberapa desa, antara lain Desa Sukaluyu, Desa Sukaharja, dan Desa Puserjaya. Proses ini berlangsung sejak tahun 1984.
Cikal bakal Dusun Kalijaya sendiri berasal dari pemukiman warga Kalisitu, yang mulai menetap di daerah ini sejak tahun 1991 hingga 1992. Nama “Kalijaya” diambil dari gabungan dua unsur, yakni “Kali” yang berasal dari Lembur Kalisitu dan “Jaya” yang diambil dari nama Desa Puserjaya.
Pada akhirnya, nama Kalijaya resmi digunakan pada 12 Safar 1413 Hijriyah atau bertepatan dengan 12 Agustus 1992 Masehi.
Pembacaan sejarah ini disampaikan oleh Kang Abdul Hadi, diiringi alunan suara seruling yang merdu dari Bapak Ajo Sutrisna, menciptakan suasana penuh makna dan nostalgia.
Harapan untuk Generasi Muda
Dalam perayaannya, Pa Dadang selaku Kepala Dusun Kalijaya mengungkapkan harapannya agar generasi muda lebih menghargai dan melestarikan tradisi serta sejarah desa. Dengan demikian, warisan budaya yang telah dijaga oleh para leluhur dapat terus hidup dan berkembang di tengah modernisasi zaman.
Dengan terselenggaranya acara Babarit, masyarakat Dusun Kalijaya tidak hanya menunjukkan rasa syukur, tetapi juga mempererat kebersamaan dan menjaga nilai-nilai budaya lokal.
(Dede Warja Dipura)
More Stories
Media GMN,Rayakan Anniversary ke -4 di villa Cihanjawar Purwakarta
Ratusan Ormas dan LSM Geruduk PT. Pakoakuina di Karawang, Tuntut Kerja Sama Pengelolaan Limbah
Polda Sumut di Bawah Kepemimpinan Irjen Pol Whisnu Tunjukkan Keberlanjutan Komitmennya Berantas Narkoba, Sekretaris DPW PWDPI Sumut: Bravo Polda Sumut!