Gerbang Media Nasional
Laporan : Dede wd
Karawang,Media GMN – Perguruan Pencak Silat Raksa Budhi Karawang kembali membuktikan dedikasinya terhadap pelestarian budaya melalui penyelenggaraan ujian kenaikan tingkat sekaligus perayaan milangkala ke-50. Acara ini berlangsung megah di lapangan SMPN 1 Ciampel, Karawang, dengan diikuti lebih dari 500 peserta dari 20 sekolah di berbagai daerah Karawang, mulai dari tingkat SD hingga masyarakat umum. ( 26/01/2025)
Ketua Umum Perguruan Raksa Budhi, H. Asep Cece Juhandi—yang juga mantan atlet PON tahun 1980 dan mantan camat Karawang—menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tetapi juga bentuk nyata menjaga identitas bangsa. “Acara ini adalah momentum penting untuk mencetak generasi muda yang berintegritas, beradab, dan bertanggung jawab. Pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi juga warisan budaya yang harus dilestarikan,” ujarnya penuh semangat.
Penampilan Teknik Memukau
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan berbagai kategori ujian, mulai dari seni tunggal, seni beregu, hingga laga. Peserta memamerkan keterampilan luar biasa dengan gerakan khas pencak silat yang memadukan kekuatan, keindahan, dan kelincahan.
Ketua penyelenggara, Kang Irwan Suryana, menegaskan komitmennya untuk terus memajukan pencak silat di Karawang. “Kami akan menjadikan kegiatan ini tradisi tahunan. Harapan saya, pencak silat semakin maju, tidak hanya di Karawang, tetapi juga dikenal hingga ke mancanegara,” katanya.
Dukungan dari Tokoh Pencak Silat
Acara ini turut dihadiri oleh tokoh pencak silat internasional, Bapak Didin Bahrudin, yang pernah mengharumkan nama Indonesia di tingkat Asia Pasifik. Kehadirannya memberikan motivasi kepada para peserta untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dan membawa pencak silat ke level global.
Melestarikan Warisan Bangsa
Dengan suksesnya acara ini, Perguruan Raksa Budhi Karawang berharap dapat melahirkan bibit-bibit unggul yang mampu bersaing di kompetisi nasional maupun internasional. “Pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi simbol persatuan dan kebanggaan bangsa Indonesia,” pungkas H. Asep Cece Juhandi.
Perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa seni bela diri tradisional masih relevan dan terus berkembang, menjaga semangat sportivitas dan budaya di tengah arus modernisasi.
(Laporan: Dede Warja Dipura)
More Stories
Media GMN,Rayakan Anniversary ke -4 di villa Cihanjawar Purwakarta
Polda Sumut di Bawah Kepemimpinan Irjen Pol Whisnu Tunjukkan Keberlanjutan Komitmennya Berantas Narkoba, Sekretaris DPW PWDPI Sumut: Bravo Polda Sumut!
Tradisi Babarit di Dusun Kalijaya: Wujud Syukur dan Pelestarian Budaya